Selamat shuubuhh para pembaca yang budiman hehe jumpa lagi ni , ehh emm serarusnya Mr Shinting bahas lanjutan curhatan kmaren tp mash blom kelar , eh tdi mlm sahabat yg cerita tentang susah nya Move on nahh mending ane tulis dimari ya ahaha secara Mr shinting dulu juga pernah ngalami gimana sulitnya untuk lepas dari bayang2 seseorang ahaha udah kayak hantu aja ,, ehh tapi emang lo untuk sebagian orang Membuka hati untuk orang baru
setelah perpisahan yang menyakitkan bukan perkara gampang ,, gak cuma perlu
waktu, perlu pula niat dan keberanian demi turun kembali arena
perjuangan cita yang baru hasekk
Nahh post ini diperuntukan Untukmu yang hingga hari ini belum
bisa membuka hati, gak ada yang salah kok denganmu. ada baiknya juga untuk
menikmati sepi, merayakan kesendirian terlebih dulu. Tulisan ini
dibuat untukmu. Bersulang, demi ketabahanmu! mangatt hehe
Halo, kamu yang masih terbayang-bayang indahnya perjumpaan,
Apakah sohib masih inget adegan pas kalian berjabat tangan? Apakah masih terus membayangkan ekspresinya saat tersenyum melihatmu datang? Masihkah kau hafal di luar kepala
bagaimana kalian nyanyi bareng berdua setiap hujan dateng,emm atau gimana asiknya komunikasi kalian yg biasanya ampk seharian penuh ,,
Dia yang dulu sohib gadang-gadang
sebagai cinta sejati itu kini telah hilang . Pertimbangan panjang dan
kalkulasi menghasilkan kata ‘pergi’. Orang bilang meninggalkan dan ditinggalkan
adalah bagian tak terpisahkan dari pertemuan. Tapi bagimu, perpisahan ini
siksaan. Neraka yang terwujud dalam bentuk helaan napas konstan duuh gila dah ini bahasa
“Kamu cuma
patah hati, putus cinta, patah arang — bukan mati,”
begitu ujar mereka yang bermaksud menyemangatimu
Mereka tak pernah tahu, sohib adalah tipe manusia yang hanya bisa jatuh cinta sekali-setengah mati-lalu tak bisa
lagi suiit suiitt setia bener, Bagimu jatuh cinta tidaklah beda dari proses terjun bebas dari Air Terjun sepiso piso. Seumur hidup, kegilaan itu hanya bisa dilakukan sekali. Sebab
kemungkinannya sohib berhasil lalu enggan mempertaruhkan nyawa lagi, atau bahkan
cedera parah hingga harus mati.
Jika perpisahan ini adalah mimpi
buruk, sohib jelas memilih untuk tidak lagi tidur seumur hidup. Insomnia akut,
atau bahkan mengikuti jejak Bella Swan jadi vampir yang bisa terjaga sepanjang
waktu.
Hatimu cuma satu, perpisahan habis
menggerogotinya sampai kamu tak lagi bisa meraba bentuk aslinya (duhh serem amat yak udah macem penyakit kronis),
If you’re
brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello. (Paulo
Coelho)
Orang-orang di sekitar
menenangkanmu dengan berkata bahwa orang baru akan tiba. Dia yang kelak datang
bisa membuatmu melupakan semua perih yang kini kamu rasakan. Pertanyaannya,
“Bagaimana
jika hatimu yang sudah mati? Ruangannya ludes diakuisisi cinta sebelumnya yang
tak mau kembali.”
Kata mereka lagi,
“Kamu
harus berani. Turunkan bentengmu, bukalah hatimu. Bagaimana bisa kamu dicintai
kalau kamu tidak berusaha mencintai orang lain lebih dulu?”
Rasa-rasanya sohib ingin berteriak
dan menyuruh mereka semua diam. Mereka memintamu membuka hati, mereka menceramahimu
agar segera menemukan keberanian — beranikah mereka menjamin nyeri itu tak akan
lagi datang?
Orang yang tak mengerti mungkin memandangmu sohib sebagai pengecut yang terlalu takut untuk kembali membuka
diri. Satu yang luput dari pandangan mereka, sohib yang terlihat lemah saat ini
sesungguhnya adalah pribadi yang berani. Menyudahi perasaan bukanlah perkara
mudah. Ibarat pecandu narkoba, sohib perlu sakaw sekian lama sebelum benar-benar
sembuh sepenuhnya.
Saat ini, rasa sakit itu jelas
masih ada. Hanya saja, sohib sudah bisa memperlakukannya sebagai cinderamata
yang aohib dapatkan dari perjalanan sebelumnya. sohib sudah akrab pada
perihnya menahan rindu seorang diri, membawa keinginan bertemu hingga
terproyeksi dalam mimpi, sohib makin bersahabat dengan sepi yang
datang-pergi sesuka hati.
anda lelah, tapi tidak menyerah.
Untukmu, yang memilih bertahan
dalam kesepian
Love when
you’re ready, not when you’re lonely (Unknown)
Bohong jika sohib bilang anda tidak
kesepian. Di malam-malam saat sohib terjaga sendirian, sohib masih sering
membayangkan nyamannya dekapannya. Hangatnya bergelung pada jarak antara leher
dan bahunya. Jika kenyamanan berbaring di sisinya bisa dibayar dengan uang,
akan rela kau gadaikan semua yang kau miliki demi mengulang sensasi itu semalam
lagi. (ya elahhgak gini jga kalii bro/sis)
Tapi bagimu, sepi kali ini tak
perlu buru-buru minta diisi. sohib mengerti bahwa dirimu butuh waktu sendiri
demi kembali mempersiapkan diri. Bagimu yang sempat terluka, kebahagiaan
bukan lagi perkara menjalani hidup berdua dengan dia yang sohib cinta. Pengalamanmu
mengajarkan, perasaan tidak bisa selamanya diandalkan. Hal paling penting saat
ini adalah menemukan dia yang bisa dijadikan sandaran.
sohib memilih lebih sering memeluk
diri sendiri dibanding mencari lengan yang bisa sejenak menawarkan kehangatan
di malam-malam sepi. Saat tak ada yang bisa diajak berbagi cerita, sohib dengan
besar hati membuka catatan dan laptopmu: menuangkan segala hal yang kamu
rasakan di sana.
Kebersamaan tak selamanya
menyelamatkan. Kali ini, kesendirian memang terasa jauh lebih nyaman. Bagimu,
sepi macam ini rasanya bisa memberikan pengharapan. Dengan atau tanpa
pendampingan, sohib tetap bisa berkembang menjadi sebaik-baik pribadi. Lewat
perjalanan ini sohib sedang dididik Tuhan untuk jadi manusia yang lebih
punya hati.
Jika masih ada kesempatan untuk
kembali membuka hati, nanti, sohib hanya berharap kesalahan yang sama tidak
perlu terulang lagi. Cukuplah sekali saja sepi menyisakan lubang yang perlu
setumpuk hari untuk menutupnya kembali.
Bagimu yang kini percaya bahwa
cinta bukan lagi perkara menemukan,
Love is
not just about finding a good partner, it is also about being a good one (Unknown)
Selamat menyambut hubungan
yang baru dengan terus memperbaiki diri. Kejarlah mimpi-mimpimu, penuhilah
segala impian dan pencapaian pribadi yang selama ini hanya menjadi angan-angan
semu. Tumbuhlah jadi sebaik-baik individu — seseorang yang lebih dulu mencintai
diri sendiri sebelum bisa dicintai oleh orang baru dalam hidupmu.
Ruang perubahan ini memang pengap
dan tidak nyaman. Tapi kumohon, bersabarlah. Doa banyak-banyak. Doa
menguatkanmu. Doamu, mengasihinya. Doa, jadi pemberat kakimu meluncur dalam
ekstase perubahan. Aku menantimu di ujung lorong ini.
Lukamu itu tak perlu disesali.
Bilur-bilur yang tertinggal di hatimu justru menjadi bukti bahwa sohib pernah
berjuang sekeras itu untuk kembali menemukan diri sendiri. Saat cinta dan dia
yang baru kelak sudah bisa kau terima lagi, dekap ia erat-erat seperti selama
ini kau melindungi hatimu sendiri.
hohoho ok pk sekian dulu ya , mkash bnget ni udah dateng ke blog yg gak jelas ini hehehe and mkash bnget klok mau ninggalin jejak di komentar ahaha ,, see you sobat met berjuang jd pribadi yang baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar