Haloo para pembaca yang budiman gimana kabarnya ni hehe moga
pada baik baik aja ya ,, Wah udah lama
vakum dak nggak ngepost lg maklumin ya emang lg sdikit sibuk ahaha ok lah
segitu aja curcol nya hehehe kali ini Mr. Shinting mau ngash saran tipe jenis
pacar yang layak kamu kencani :v seperti
apakah jenis pacar itu hehe ya jells pada tau la wong udah ada di judulnya,,
yapp tak lain dan tak bukan salah satu jenis orang yang layak km jadiin pacar
atau pasangan itu Para Pendaki Gunung,, nahh Percaya nggak percaya pendaki
gunung ternyata punya kualitas oke sebagai calon pendamping loh.
Mereka yang gemar melangkahkan kaki untuk menggapai
puncak-puncak tertinggi, mereka yang tidak keberatan membawa keril berisi bahan
makanan dan peralatan berkemah, mereka yang rela menghabiskan waktu
berhari-hari di dalam hutan demi bisa mengalahkan diri sendiri. Penasaran kan
kenapa kamu harus mempertimbangkan dia yang gemar mendaki gunung untuk menjadi
calon pasangan?
1. Dia Terbiasa Menetapkan
Target
Menetapkan
target untuk mencapai puncak impian
Orang yang sukses adalah
mereka yang berani menetapkan target dan mematuhinya. Ya iya juga sih, apa
gunanya target tinggi tapi gak ada usaha untuk menjangkaunya? Pendaki gunung
sudah akrab dengan kebiasaan yang satu ini. Mereka terbiasa menetapkan tujuan
akhir yang harus dicapai dalam setiap pendakian.
Sebelum pendakian
dimulai, dia akan memperhitungkan waktu dan tenaga yang dimiliki kemudian
menyesuaikannya dengan rute yang akan dihadapi. Dia bisa dengan tepat
menetapkan target sesuai sumber daya. Kemampuan ini oke banget jika
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu gak perlu khawatir punya
pacar selo yang
gak punya target dalam hidup kalau pacaran sama pendaki gunung.
2. Punya Semangat
Untuk Mengalahkan Diri Sendiri
Musuh terbesar
seseorang sebenarnya bukan orang lain atau lingkungan di sekitarnya, melainkan
dirinya sendiri. Inilah filosofi yang dipegang oleh kebanyakan pendaki gunung.
Kegiatan mendaki dipahami sebagai proses mengalahkan batas diri sendiri.
Menantang diri untuk mengalahkan rasa letih demi menjejakkan kaki di puncak.
Pasanganmu yang
gemar mendaki gunung tahu bahwa tujuan akhirnya gak akan bisa dicapai jika dia
tidak keras pada dirinya sendiri. Dalam kepalanya akan bergaung suara, “Ayo jalan 5 langkah lagi!” setiap kakinya hendak mogok minta
berhenti. Dia gak mau dikalahkan oleh rasa capek, malas, lapar ataupun dingin.
Dia bisa mengontrol dirinya untuk terus berjuang mengalahkan semua keengganan
yang muncul dari beratnya proses pendakian.
3. Dia Pasti Rendah Hati
Walau bisa menaklukan puncak tertinggi tetap rendah hati
Pendaki yang baik
tidak pernah merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Walaupun dia sudah
pernah menjejakkan kaki di berbagai tanah tertinggi, dia gak akan merasa lebih
baik dari mereka yang belum. Pendakian justru menyadarkan bahwa di tengah
ganasnya alam, manusia itu nggak ada apa-apanya.
Jika kamu memutuskan
untuk menjalin hubungan cinta dengan seorang pendaki gunung, jangan kaget bila
dia sering mengingatkanmu agar jangan merasa punya kemampuan diatas orang lain.
Nggak heran sih, kebijaksanaan ini memang dia dapatkan dari semua pendakian yang
pernah dilalui.
Dia sudah pernah
menemui pendaki berusia lanjut yang segar bugar, dia pernah merasakan hampir
mati karena hipotermia, dia juga pernah tersesat dan hanya mengandalkan insting
untuk menemukan jalur yang benar. Di depan alam ciptaan Tuhan, dia sadar bahwa
dirinya bukanlah siapa-siapa.
4. Jiwa Berjuangnya Nggak
Diragukan Lagi
Selalu mau berjuang
Beban berat medang yg berat tak
melunturkan semangat juang
Apakah kamu cewek yang
mengharapkan calon pasangan yang super tangguh? Atau kamu cowok yang paling
males kalau dapat cewek manja? Jika memang semangat juang adalah hal yang wajib
ada dalam diri calon pasanganmu, maka mengencani pendaki gunung adalah pilihan
yang tepat.
Dia adalah orang yang bisa
bertahan dalam situasi sulit. Rasa ingin berjuang dalam dirinya sudah tidak
diragukan lagi. Pasanganmu sudah pernah merasakan telapak kakinya lecet dan
sakit untuk berjalan karena rute turun yang terlalu curam. Tapi dia memaksa
dirinya untuk terus berjalan. Dia sadar bahwa pilihannya hanya terus berjuang
atau menunggu diselamatkan tim SAR.
5. Dia Mudah Bergaul Dengan
Siapapun
Mudah bergaul dengan orang orang
Pendaki gunung biasanya punya
teman yang datang dari berbagai latar belakang. Selain solidaritas antar
pendaki memang kuat, siapapun yang ditemui selama pendakian adalah kawan
seperjuangan di alam raya. Gak jarang hubungan ini akan terus berlanjut sampai
ke kehidupan normal pasca pendakian.
Kalau dia bisa langsung nyambung
dengan orang yang baru ditemuinya dalam Jeep carteran menuju Ranu Pane, tentu
dia gak akan kesulitan saat harus membuka percakapan dengan teman dan
keluargamu. Sering mengakrabi alam membuat dia mudah bergaul dan terbuka
terhadap setiap peluang untuk menjalin hubungan dengan orang baru.
6. Bisa Diandalkan
Mendaki membuat dia selesai menemukan diri sendiri
Pasangan yang bisa diandalkan
adalah dia yang sudah selesai
dengan dirinya sendiri. Dia udah gak lagi galau hidupnya mau dibawa
kemana, dia sudah tahu apa yang benar-benar ingin dia lakukan dalam hidupnya.
Proses mendaki gunung memberikan seseorang kesempatan untuk berdialog dengan
dirinya sendiri dan menyelesaikan ganjalan dalam hati.
dia akan paham bahwa hidup
harus benar-benar diperjuangkan sesuai impian. Gak ada hidup yang pantas
dijalani dengan kepuasan setengah hati.
Kamu gak perlu lagi takut
kehilangan dia ditengah perjalanan, atau tiba-tiba harus banting setir 180
derajat. Dia sudah menetapkan rute yang ingin ditempuh. Bahkan jauh sebelum
bertemu kamu.
7. Punya Idealisme yang Kuat
Idealisme, adalah kemewahan yang
kerap diagungkan oleh para pendaki gunung. Hidup susah nggak masalah, asal bisa
hidup dengan kepala tegak. Biasa mengakrabi ganasnya alam membuat mereka ingin
menjadi sebaik-baik manusia. Mereka akan ogah ikut dalam aksi kotor demi
keuntungan pribadi. Pendakian mengajarkan bahwa hidup dan mati itu jaraknya
setipis seutas tali.
Memiliki pasangan seorang pendaki
akan memberikanmu hidup yang sederhana, tapi penuh arti. Mereka yang belajar di
alam akan menyadari bahwa jadi manusia berguna itu lebih penting daripada
menumpuk harta bagi diri sendiri. Karena pada akhirnya, kamu cuma punya
integritas yang bisa dibawa sampai mati.
8. Luwes Tapi Efektif
Pendaki gunung adalah orang yang
terbiasa dengan perubahan. Dia bisa dengan cepat menyesuaikan diri saat ada
perubahan cuaca yang membuat perjalanan terhenti. Walau mengeluarkan kerangka
tenda dan mendirikan tenda itu ribet, tapi dia gak akan mengeluh saat terpaksa
harus nge-camp karena
cuaca buruk.
Dia adalah pribadi yang fleksibel
namun di lain sisi juga sangat efektif dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Walau harus mengubah ritme perjalanan, bukan berarti waktu pendakian molor. Dia
harus tetap memperhitungkan kondisi logistik yang kian menipis. Kualitas macam
ini nggak dimiliki oleh semua orang. Dan biasanya, mereka yang bisa dengan
luwes membawa diri namun tetap efektif bekerja adalah mereka yang bisa sukses.
9. Tidak Mudah Terjebak
Kenyamanan
Ketika sudah mendapat posisi yang
mapan, apa yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan? Menikmati dan
berleha-leha, bukan? Masuk kerja- pulang sore – menunggu macet di mall – membelanjakan
uang di cafe yang chic - berharap akhir
pekan datang – kembali menyambangi mall di
akhir pekan. Apa iya kamu mau hidupmu berakhir seperti itu?
Menjalani hubungan cinta dengan
pendaki gunung akan membuatmu belajar untuk terus memperluas batas kenyamanan.
Pendakian mengajarkan mereka bahwa pelajaran selalu didapat justru dari usaha
mengalahkan kesulitan. Mereka akan menantangmu untuk mengalahkan batas
kemampuanmu sendiri. Tanpa kamu sadari, perlahan kamu juga akan belajar bahwa
kenyamanan adalah jebakan yang harus dikalahkan kalau tidak mau jadi pribadi
yang tertinggal.
10. Bisa Menerimamu Apa
Adanya
Mendaki mempertemukan dia dengan
banyak tipe orang dari berbagai latar belakang. Mulai dari yang kepribadiannya
hangat dan oke banget, sampai yang punya kelakuan unik dan butuh perlakuan
khusus. Apalagi diatas gunung konon seseorang akan benar-benar terlihat
kepribadian aslinya. Demi lancarnya perjalanan, dia akan berusaha menyesuaikan
diri dengan karakter orang-orang tersebut.
Sebenarnya pacaran itu gak ubahnya
sebuah pendakian. Demi bisa sukses, kamu harus pintar-pintar mengatur langkah
agar sesuai dengan ritme teman seperjalanan. Bersama pasangan yang kerap
mendaki gunung, kamu gak perlu khawatir dia ilfeel karena kelakuan anehmu. Kamu bisa
dengan bebas menunjukkan dirimu yang sesungguhnya. Dia bisa memahami bahwa
semua orang lahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
11. Biasanya, Mereka Romantis
Walau tampangnya gahar,
kulitnya hitam karena keseringan terpapar matahari —tapi hati anak gunung itu lembut dan hangat. Kalau
orang lain menghadiahimu dengan cokelat dan bunga atau boneka lucu, dia akan
menghadiahimu foto matahari terbit di puncak gunung atau menuliskan namamu di
puncak tertinggi Pulau Jawa. Dan mungkin membawakanmu bunga keabadian edelwais
sebagai tanda cinta abadinya,, Romantis kan?
12. Dia Paham Makna “Rumah” dan “Pulang”
Seorang pendaki gunung tahu benar
arti hangatnya sebuah rumah. Pada pendakian-pendakian panjangnya dia sering
duduk, memandang bintang dari dataran setinggi 3000 meter diatas permukaan
laut, membayangkan hangatnya rumah yang ditinggalkan. Tidak jarang rasa rindu
ingin pulang jadi kekuatan saat langkahnya sudah sempoyongan dihadang trek
pasir.
Dia akan menghargai makna “pulang”,
“rumah” dan
orang-orang yang berada di dalamnya. Beruntunglah kamu jika pada pelukmu lah
dia selalu menemukan hangatnya rumah yang jadi sumber semangatnya menuntaskan
pendakian.
Setelah membaca alasan diatas,
masih ragu untuk menjadikan pendaki gunung sebagai pasangan yang layak
mendampingimu?
Hehehe cukup sekian dulu dah ya
next time lagi Eh Makasih bnget buat para pembaca yg nyempetin buat dating ke
blog gak jelas ini ya ahahah caoooo J
Generasi Shinting (Febry Prasetiya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar